Cari Blog Ini

Selasa, 16 November 2010

jadwal konser dfl bulan nov-des

Nov 27 20107:00A
Lapangan PlumbunganSragen, Jawa Tenga, INDONESIA
Nov 28 20107:00P
Lapangan Parkir Stadion JoyokusumoPati, Jawa Tenga, INDONESIA
Dec 3 20107:00P
Parkir Graha Sasana Adipura ALun Alun WonosoboWonosobo, Jawa Tenga, INDONESIA
Dec 4 20107:00P
Alun Alun KendalKendal, Jawa Tenga, INDONESIA
Dec 10 20107:00P
Stadion TrikoyoKlaten, Jawa Tenga, INDONESIA
Dec 11 20107:00A
SemarangSemarang, Jawa Tenga, INDONESIA
Dec 17 20106:00P
Lembaga Indonesia Prancis ( LIP )Yogyakarta, DIY, INDONESIA

Kamis, 23 September 2010

exodus

Metal / Metal / Rock

jadwal konser downforlife

Sep 29 2010 7:00P
Plaza Selatan Senayan Jakarta, DKI, INDONESIA Find Tickets
Oct 1 2010 7:30P
Equalpark jakarta, indonesia, INDONESIA Find Tickets
Oct 2 2010 7:30P
GOR Kebun Jeruk Jakarta, DKI, INDONESIA Find Tickets
Oct 3 2010 7:30P
GOR Sangiang Tangerang, Banten, INDONESIA Find Tickets
Oct 16 2010 2:00P
TBRS INDOOR Semarang, Jawa Tenga, INDONESIA Find Tickets

jual hot wheels

dijual hotwheels dari tahun 2006 sampai yg terbaru hanya dishowroom hotwheels "GAS"gory art system alamat jombor indah 05/03 jombor bendosari sukoharjo ada juga sirkuit hotwheels

Rabu, 09 Juni 2010

SIKSA KUBUR

SIKSAKUBUR pertama kali di bentuk pada 6 july 1996. Dengan Lineup : Andyan Gorust ( Drums ) - Ade Godel (Gitar/ Voc ) - Mbenk ( Gitar ) - Burgenk ( Bass ). Nama SK ini diambil dari band yang menjadi tolak ukur mereka dalam bermusik yaitu SEPULTURA yang berarti kuburan band memulai debut nya dari event-event UNDERGROUND mulai menarik perhatian para Pecinta musik DEATH METAL dibulan july hingga september tahun 1996 SIKSAKUBUR mulai masuk studio rekaman yang bernama K-studio yang mengemas 9 lagu yang dituangkan dalam sebuah album THE CARNAGE yang dirilis dan didistribusikan oleh EXTREME SOUL PRODUCTION dalam sebuah kaset & CD. Album ini mendapat tanggapan yang positif dari kalangan pemerhati musik UNDERGROUND khususnya album ini terjual 1000 keping CD & 500 copy kaset, walaupun kwalitas dari album ini sangat kurang dikarenakan minimnya perlengkapan studio rekaman.
Sukses dengan album pertamanya bulan November 2001 SIKSAKUBUR merekam 9 lagu dan dibubuhi 1 (intro) yang dituangkan kedalam album kedua BACK TO VENGEANCE yang didistribusikan oleh ROTTREVORE records dalam sebuah format kaset, penjualan album ini termasuk fantastis dalam kurun waktu 1 bulan telah terjual 750 copy kaset walaupun hasil rekaman inipun masih kurang sempurna tapi lebih baik dari album pertama. SIKSAKUBUR mulai merambah event-event di Indonesia khususnya dipulau jawa hingga bali, Kalimantan, Sulawesi & Kota Lainnya.

Formasi album THE CARNAGE and BACK TO VENGEANCE adalah Japra (vocal), Andyan gorust (Drum), Ade godel (gitar), Burgenk (Bass) tapi setelah album kedua dirilis ADE GODEL mengundurkan diri dari SIKSAKUBUR karena tidak bisa membagi waktunya dengan band, disusul dengan BURGENK yang mengundurkan diri dari band karena harus melanjutkan study keluar negeri. Posisi ini di gantikan oleh Andre yang juga gitaris REVITOL dan Yudhi bebek ex- AUTHORITY, dengan formasi ini SIKSAKUBUR mengeluarkan album ke tiga yang bertitel EYE CRY album ini dirilis dan didistribusikan oleh ROTTREVORE records dalam format CD dan KASET album inilah yang membuat SIKSAKUBUR mendapat perhatian lebih dari media massa dan elektronik. SIKSAKUBUR merambah event-event bukan hanya event UNDERGROUND saja tapi event yang bukan UNDERGROUND sampai pentas seni sekolah SIKSAKUBUR menjadi headliner dalam acara tersebut ini sebagai bukti bahwa musik DEATH METAL yang dimainkan oleh SIKSAKUBUR mulai mendapat perhatian lebih, bukan hanya di Indonesia tapi hingga mancanegara khususnya SINGAPURA dan MALAYSIA. Karena july tahun 2005 lalu SIKSAKUBUR menjadi headline pada sebuah event metal di singapura.

Album THE CARNAGE dan BACK TO VENGEANCE akhirnya dirilis oleh FROM BEYOND record (Belanda) ini adalah sub label dari DISPLASEDrec yang merupakan salah satu label METAL besar di amerika album ini dikemas kedalam bentuk CD yang didistribusikan Bukan hanya di ASIA tapi benua EROPA dan AMERIKA. > Setelah lebih dari 10 thn berkiprah di Blantika musik metal Indonesia SIKSAKUBUR telah merilis 4 AlbumPodi yaitu THE CARNAGE, BACK TO VENGEANCE, EYE CRY dan PODIUM yang juga merupakan album terakhir dari drummer sekaligus pendiri SIKSAKUBUR yaitu ANDYAN GORUST. Namun setelah mengalami masa2 sulit dan masa pencarian pemain drum, akhirnya SIKSAKUBUR mendapatkan drummer baru yaitu PRAMA [ ex- ALEXANDER.LAST SUFFER] . Namun masalah belum selesai, YUDI BEBEK pun mengundurkan diri karena masalah pekerjaan, namun EWIN (Eks, Bloody Gore/C.O.B/Extracensory) langsung menggantikan nya. dan SIKSAKUBUR pun siap untuk kembali dengan formasi baru ini....so WATCH OUT !!!!

INDONESIAN DEATH METAL

SK

Selasa, 04 Mei 2010

Lirik Lagu Dibalik Hari Esok Pee Wee Gaskins

matahari jangan kau berpaling

biarkanlah terang kembali mengisi hariku
jangan kau berhenti
dan putar kembali
tak akan bisa kau ambil jantung ini
berhenti berdetak sampai kau disini kembali
putar waktu kembali

REFF:
Kunyalakan tv dan tenggelam ku dilayar kaca
Membawaku kembali pada waktu itu
Ciuman pertama yang kau rasa
Semua berlalu tanpa terasa
Tak akan semua kembali seperti
Sedia kala disaat semua biasa saja
Membawamu kembali disampingku
Membawaku pergi bersama mu

Dan pastikan
Kau akan kembali
Tak akan bisa kau ambil jantung ini
Berhendi berdetak sampai kau disini kembali
Putar waktu kembali

Aku disini inginkan canda dan tawa
Teriak lepaskan beban terdalam
Belum waktuku ini waktumu bersinar

the banery karena dia


[intro] E F#m x...

E F#m
Sekeras apa pun aku berpikir
Apakah semua yang terjadi ini benar
Saling lupa satu dan lainnya
Tiada lagi rasa kasih sayang
yang pernah aku rasa
G#m A
Aaa...

[play intro]

E F#m
Ku coba untuk terus berpikir
Kurasa semua yang terjadi ini salah
Hilang sudah rasa kasih sayang
Yang ada hanya percaya
pada orang baru dikenal
G#m A E F#m
Aaa...

[reff]
G#m A A B
Semua karena dia
C#m A
Dia a...
G#m A
Adalah penghancur
G#m A
Penghancur hidupku
C#m A
Dia a...
G#m A
Adalah penghancur
G#m A
Penghancur hidupku
F#m B E
Kan kuingat slalu oh dirinya

[play intro]

E F#m
Dan ku tahu semua terjadi ini salah
Hilang sudah rasa kepedulian
Sampai kapan ini kan berubah
Hanya waktu yang bisa tentukan
G#m A
Aaa...

[back to reff]


C#m A C#m A
Ku hanya bisa menahan
C#m A
Hingga kesabaran berakhir
G#m F#m B
Aaa.... Aaa.... Aaa...

[back to reff]

E F#m x... (fade out)

The Gecko - Pasti Cemburu

Waktu berlalu
Ku masih tetap sendiri
Jalani hari-hariku disini

Ku coba relakan
Dirimu bersama dia
Dan hati Kecilku berkata
tapi ku tak bisa

Reff :
Aku tak bisa
melihat dirimu dengannya
Karna ku pasti cemburu
pasti cemburu

Aku tak bisa
Melihat dirimu dengannya
Karna ku pasti cemburu
Pasti cemburu


Bodohnya aku
Termakan rasa cemburu
Bila ku ingat-ingat saat itu

Kucoba nikmati
Semua yang terjadi kini
Dan hati kecilku berkata
tapi ku tak bisa

Aku tak bisa
Melihat dirimu dengannya
Karna ku Pasti cemburu
pasti cemburu
Pasti cemburu

Aku tak bisa
Melihat dirimu dengannya
Karna ku Pasti cemburu
pasti cemburu
Pasti cemburu

Minggu, 02 Mei 2010

sejarah aremania zaman ligina(liga indonesia)

▪ Sekitar pertengahan tahun 1990-an istilah Aremania mulai dipakai sebagai nama suporter Arema. Sementara itu geng-geng di Malang mulai luntur.

▪ Anggota geng yang pada akhir tahun 1980-an masih muda, di pertengahan tahun 1990-an sudah lebih dewasa. Munculnya generasi geng baru di Malang tidak terjadi karena faktor perubahan sepak bola di Indonesia dan upaya pencegahan dari beberapa tokoh Aremania.

▪ Pada tahun 1990-an pemain asing mulai bermain untuk klub-klub Liga Indonesia. Pada tahun 1994 klub Galatama dan Perserikatan digabungkan menjadi Ligina. Setelah itu klub-klub dibagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah timur dan wilayah barat. Pada akhir Ligina juara Ligina ditentukan dengan putaran ‘play-off’. Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) mulai mendorong perkembangan Liga yang lebih profesional.

▪ Nama Aremania serta simbol Singo Edan diciptakan oleh beberapa tokoh Aremania sehingga dapat mempersatukan suporter Arema. Suporter Arema didorong tokoh Aremania menjadi rukun dan sportif.

▪ Namun proses itu mengalami hambatan. Persaingan keras antara suporter Malang dan Surabaya terjadi sampai sekarang. Konflik antara dua kelompok suporter ini di Malang masih terjadi sampai tahun 1999.

▪ Insiden di luar Malang terjadi sampai tahun 2001. Yang paling parah setelah zaman Galatama terjadi di Sidoarjo pada Mei tahun 2001.

Aremania: Bukan Organisasi

▪ Persatuan Aremania bersdasarkan pada ide inklusif, yaitu bahwa semua suporter Arema bersaudara. Sistem ketertiban suporter tergantung pada pengurus suporter, Koordinator Wilayah atau korwil. Tokoh korwil adalah pengurus suporter di sebuah kampung atau daerah.

▪ Tokoh korwil mempunyai hubungan dengan RT setempat, Polresta Malang dan PS Arema. Kalau Aremania ingin menyaksikan pertandingan di luar Malang harus meminta izin terlebih dahulu.

▪ Anggota korwil yang membayar iuran mendapatkan dua kartu identitas Aremania. Anggota Aremania pasti mendapatkan tiket pertandingan melalui tokoh korwil dengan harga loket. Kalau anggota ikut tur dia diakui sebagai Aremania di berbagai tempat karena memakai kartu identitas tersebut.

▪ Manfaat untuk para suporter adalah mereka menjadi sangat tertib di kandang sendiri atau di kota klub lawan. Karena sistem organisasi itu, ribuan suporter bisa datang ke Jakarta atau Gresik tanpa ada masalah serius apapun.

▪ Di antara korwil yang ada di Malang tidak ada ketua umum. Begitu banyak korwil kadang-kadang tidak ada kesepakatan. Dan usulan bahwa Aremania seharusnya dilembagakan ditolak. Aremania tidak dapat dengan mudah disalahgunakan oleh pihak tertentu untuk tujuan tertentu karena Aremania bukan sebuah organisasi. Aremania tergantung pada tujuan dasar untuk mendukung Arema. Kalau Aremania disalahgunakan barangkali persatuannya akan hancur.

Atraksi Pertandingan Arema

Suporter Arema telah membuat atraksi pertandingan selain pertandingan sepak bola itu sendiri. Yang tersebut dibawah ini adalah hal-hal yang terjadi sebelum dan selama berlangsungnya pertandingan:

12.00 Daerah di sekitar stadion Gajayana kandang tim Singo Edan mulai didekati suporter.

14.00 Sektor ekonomi mulai ramai sekali.

14.30 Tribun VIP mulai ramai.

15.00 Dirigen Aremania tiba di stadion. Di belakang gawang utara dirigennya bernama Yuli. Di gawang selatan dirigennya bernama Kapet. Mereka memulai semacam latihan sorak-sorai, lagu dan dansa yang terus berlangsung sampai akhir pertandingan.

15.20 Pemain-pemain masuk lapangan untuk latihan. Nama setiap pemain dipanggil satu persatu oleh penyiar. Pemain Arema menerima tepuk tangan yang meriah.

15.25 Penonton semua berdiri, mengangkat syalnya dan dengan kompak menyanyikan lagu ‘Padamu Negeri’.

15.30 Permulaan pertandingan sepak bola.

Di belakang gawang terjadi semacam pesta suporter. Ada beberapa pemain tambur yang membantu dirigen. Ada bermacam-macam lagu dinyanyikan suporter sambil menirukan gerak-gerik dirigen. Selama dansa itu, suporter melambaikan tangan dan syal atau bendera sambil melompat-lompat.

17.30 Pertandingan telah berakhir dan Aremania pulang. Walaupun kalah Aremania tidak membuat kericuhan.

Aremanita: Kehadiran suporter perempuan

▪ Selama Ligina VIII di stadion Gajayana tidak ada masalah yang lebih serius dari lemparan botol plastik.

▪ Sudah begitu aman bagi suporter perempuan untuk hadir. Lagipula mereka berkumpul atas nama Aremanita. Aremanita berusaha untuk menghapus tanggapan negatif terhadap suporter perempuan di Malang.

Sejarah Aremania: zaman Galatama

▪ Arema berdiri pada Agustus 1987. Pada waktu itu Liga Indonesia dibagi dua: Liga tim semi-profesional bernama Galatama dan Liga Perserikatan.

▪ Selama zaman Galatama beberapa geng pemuda Malang merupakan para suporter Arema. Selama zaman itu suporter Arema bukan suporter murni tetapi suporter brutal seperti Hooligan Inggris. Perilaku geng-geng tersebut berdasarkan pada egoisme yang buruk. Di stadion setiap geng mencoba membuktikan siapa yang paling keras.

▪ Selama zaman itu persaingan keras antara suporter Surabaya dan Malang dimulai. Sering terjadi di Surabaya pengrusakan kendaraan yang berplat N dan di Malang kendaraan yang berplat L mengalami hal yang serupa. Juga pada tahun 1992 ada semacam ‘sweeping’ menghadapi orang Surabaya di Malang. Polisi harus melaksanakan operasi agar aksi brutal itu dapat dicegah.

sejarah pasoepati

Lahirnya Pasoepati tak bisa terlepas dari kedatangan klub Pelita Solo ke Solo. Kedatangan tim ini langsung disambut hangat oleh para penggemar sepakbola di Kota Solo. Dukungan terhadap Ansyari Lubis dkk. saat itu memang spontanitas adanya. Dan dengan spontanitas pula, maka para penggemar Pelita mempunyai angan-angan menggabungkan diri dalam sebuah wadah semacam fans club yang akan memberi kepada Pelita. Hal itu merupakan realitas yang menggembirakan.

Rasan-rasan bakal dibentuknya semacam paguyuban Laskar Pasopati Pelita Solo ternyata telah dimulai sejak pertandingan pertama Pelita Solo digelar. Yang menarik, keinginan membentuk wadah antarsuporter ini muncul secara spontanitas tanpa digerakan oleh pihak Pelita Solo.

Munculnya kelompok suporter Sangkrah “Dhemit Abang”, kelompok suporter Boyolali atau kelompok suporter Sragen adalah fenomena nyata dan bukan “buatan“ sekelompok perusuh.

Tribun-tribun penonton di Stadion Manahan juga sudah punya warna khas, misalnya sekelompok suporter Sangkrah menonjol di tribun selatan, kelompok suporter Jebres, Boyolali, atau Sragen menghiasi tribun timur, sementara kelompok suporter Nusukan dan kelompok lain mewarnai tribun utara.

Rencana sejumlah pihak untuk mendirikan kelompok suporter setia Pelita Solo akhirnya terwujud pada hari Rabu, 9 Februari 2000, di Griya Grupe Mayaor, jalan Kolonel Sugiyono 37, Solo.

Sekitar 20 orang yang hadir mewakili kelompok suporter masing-masing sepakat memilih nama Pasukan Suporter Pelita Sejati yang disingkat Pasoepati. Sebelumnya nama pilihan lain, seperti Pelita Mania, namun melalui voting menjatuhkan pilihan pada Pasoepati.

Kini setelah Pelita Solo maupun Persijatim Solo FC tak lagi berada di Solo, Pasoepati mengupdate kepanjangannya menjadi Pasukan Suporter Solo Kreatif, Damai dan Berprestasi.

Berdiri :
Rabu Legi, 9 Februari 2000 di Griya Reka Grupe Mayor, Jalan Kolonel Sugiyono 37, Solo

Pencetus nama :
Suwarmin

Bunda Pasoepati :
Kris Pujiatni, S.Psi

Pendiri :
Arno Suparno, Bambang Eko S, Bimo Putranto, Dencis, Deny Susanto, Donny, Dwi, Hariyanto, Iwan Budi Prasetyo, Maeda Daneswara, Mashadi “Pete”, Mayor Haristanto, Rio, Siswanto, Sukimo, Sukirno, Supriyadi “Ateng”, Suwandi, Suwarmin, Tommy, Wawan

jadwal konser downforlife bulan mei-juli

Upcoming Shows ( view all )
May 8 2010 7:00P
Exhibition Room @ Diamond Convention Center Solo Solo, ID
May 9 2010 5:00P
Pensi SMU 4 @ SMU 4 Solo Solo, ID
May 16 2010 1:00A
Gemolong Sragen Sragen, ID
Jun 4 2010 7:00P
Stadion Trikoyo Klaten Klaten, ID
Jul 3 2010 7:00P
Semarang Semarang, ID
Jul 10 2010 7:00P
Halaman Kampus 2 AUB Solo Solo, ID

Jumat, 30 April 2010

sejarah rock in solo oleh haryo bima(gory)

Sebelumnya sedikit melihat ke belakang tentang sejarah bernama Rock in Solo. Berawal dari gagasan saya dengan beberapa kawan yang tergabung dalam kolektif bernama Bahaya. Kegelisahan akan minimnya event rock/ metal berkualitas di Solo dan kesempatan manggung untuk band sidestream ditengah geliat panggung musik yang berkembang di Solo. Ditambah paradigma stagnan terhadap scene Solo dalam dunia cadas. Mewujudkan ide dan keresahan ini pada sebuah event yang bernama Rock in Solo. Tahun 2004 den
Sebelumnya sedikit melihat ke belakang tentang sejarah bernama Rock in Solo. Berawal dari gagasan saya dengan beberapa kawan yang tergabung dalam kolektif bernama Bahaya. Kegelisahan akan minimnya event rock/ metal berkualitas di Solo dan kesempatan manggung untuk band sidestream ditengah geliat panggung musik yang berkembang di Solo. Ditambah paradigma stagnan terhadap scene Solo dalam dunia cadas. Mewujudkan ide dan keresahan ini pada sebuah event yang bernama Rock in Solo. Tahun 2004 dengan dukungan dari Gudang Garam di GOR Manahan Solo dengan headline Tengkorak, Seringai..saat itu mereka blm merilis album, The Brandals dengan beberapa band lokal yg menjadi pembuka seperti down for life, Russian Roulette, Automatic dan Sporadic Bliss dengan tema Road To Euro untuk menyambut gelaran Euro 2004. 1500an penonton menjadi saksi awal sejarah ini dimulai. Sempat terhenti karena bubarnya Bahaya Kolektif, kemudian beberapa individunya termasuk saya membuat kolektif baru bernama the ThiNK. Pada tahun 2007 dengan dukungan brand rokok nasional X Mild, Rock in Solo digelar dengan tema freedom metal fest. Menghadirkan raksasa metal tanah air Burgerkill dan Seringai sebagai headlinernya, dan diadakan di area outdoor Velodrome Manahan Solo. Beberapa band lokal sebagai pembuka dari lintas genre metal yaitu down for life, Makam, Bandoso, Faceless dan End of Summer. Majalah Rolling Stone Indonesia menyebut inilah rock/ metal fest terbesar di Jawa Tengah karena dihadiri lebih dari 5000 metalhead yang datang dari berbagai kota di Jawa Tengah. Ini mungkin karena harga tiket yang sangat murah dan terjangkau..hehehe. Euforia yang kemudian menjadikan Solo tidak lagi dipandang sebelah mata dalam scene musik cadas di Indonesia. Tahun berikutnya Rock in Solo tidak dapat diadakan karena kendala pendanaan yang cukup besar setelah the ThiNK berkonsentrasi pada konser Caliban di Solo pada tahun 2008. Tertunda dan dihujani banyak pertanyaan tentang kelanjutan Rock in Solo, apalagi setelah kegagalan the ThiNK membawa Malevolent Creation ke Solo, memacu semangat kawan2 di the ThiNK untuk melanjutkan Rock in Solo di tahun 2009 dengan atau tanpa sponsor sekalipun. Sepiroth, band death metal dari Belanda awalnya yang diplot menjadi headlinernya. Tapi kejadian bom di JW Marriot dan Ritz Carlton membuat mereka mengurungkan niatnya untuk bermain di Indonesia termasuk di Solo. Secara mengejutkan kami mendapatkan tawaran dari Solucites, EO metal paling top di Indonesia..hehehe.. mereka menawarkan tidak tanggung2 raksasa death metal Australia..Psycroptic. Tanpa banyak berpikir the ThiNKmenyetujuinya. Dengan persiapan yang cukup lama dan matang the ThiNK menyiapkan Rock in Solo 2009 dengan tema youth metal fest dan mengandeng brand Neo Mild dari Bentoel untuk menyupportnya. GOR Manahan Solo, Sabtu 31 Oktober 2009 2000an metalhead dari Yogyakarta, Semarang, Bandung, Malang dan kota2 lain datang untuk menjadi bagian dari sejarah Rock in Solo. Psycroptic didampingi band2 papan cadas Indonesia dari Burgerkill, Death Vomit dan down for life didapuk menjadi headliner kali ini. Dibuka oleh Nemesis dan Outright dari Bandung juga beberapa band Solo seperti Bandoso, Makam, Take and Awake, Spirit of Life dan Faceless. Sempat dalam kekhawatiran pengamanan karena kejadian tewasnya penonton karena ditusuk pada konser Superman is Dead beberapa minggu sebelumnya, Rock in Solo 2009 bisa berakhir dengan wajah2 puas dari penonton, bang yg tampil, pihak sponsor dan tentu saja the ThINK sebagai penyelenggaranya..hehehe. Kerja keras dari kawan2 di the ThiNK terbayar sudah dengan menghadirkan Rock in Solo 2009 dengan sukses. Terima kasih utk Solucites, Neo Mild, Poltabes Surakarta, Safira sound, Pakate Multi Media, Belukar, Solo Radio, Solopos, Holyflesh dan semua pihak yang mendukung event ini..hail to all of you who making a history..Rock in Solo..!
Untuk review event dari beberapa kawan akan segera diupload.
Sampai jumpa di Rock in Solo 2010..!


Read more: http://blogs.myspace.com/index.cfm?fuseaction=blog.view&friendId=116924572&blogId=517238146#ixzz0meYnOnHrgan dukungan dari Gudang Garam di GOR Manahan Solo dengan headline Tengkorak, Seringai..saat itu mereka blm merilis album, The Brandals dengan beberapa band lokal yg menjadi pembuka seperti down for life, Russian Roulette, Automatic dan Sporadic Bliss dengan tema Road To Euro untuk menyambut gelaran Euro 2004. 1500an penonton menjadi saksi awal sejarah ini dimulai. Sempat terhenti karena bubarnya Bahaya Kolektif, kemudian beberapa individunya termasuk saya membuat kolektif baru bernama the ThiNK. Pada tahun 2007 dengan dukungan brand rokok nasional X Mild, Rock in Solo digelar dengan tema freedom metal fest. Menghadirkan raksasa metal tanah air Burgerkill dan Seringai sebagai headlinernya, dan diadakan di area outdoor Velodrome Manahan Solo. Beberapa band lokal sebagai pembuka dari lintas genre metal yaitu down for life, Makam, Bandoso, Faceless dan End of Summer. Majalah Rolling Stone Indonesia menyebut inilah rock/ metal fest terbesar di Jawa Tengah karena dihadiri lebih dari 5000 metalhead yang datang dari berbagai kota di Jawa Tengah. Ini mungkin karena harga tiket yang sangat murah dan terjangkau..hehehe. Euforia yang kemudian menjadikan Solo tidak lagi dipandang sebelah mata dalam scene musik cadas di Indonesia. Tahun berikutnya Rock in Solo tidak dapat diadakan karena kendala pendanaan yang cukup besar setelah the ThiNK berkonsentrasi pada konser Caliban di Solo pada tahun 2008. Tertunda dan dihujani banyak pertanyaan tentang kelanjutan Rock in Solo, apalagi setelah kegagalan the ThiNK membawa Malevolent Creation ke Solo, memacu semangat kawan2 di the ThiNK untuk melanjutkan Rock in Solo di tahun 2009 dengan atau tanpa sponsor sekalipun. Sepiroth, band death metal dari Belanda awalnya yang diplot menjadi headlinernya. Tapi kejadian bom di JW Marriot dan Ritz Carlton membuat mereka mengurungkan niatnya untuk bermain di Indonesia termasuk di Solo. Secara mengejutkan kami mendapatkan tawaran dari Solucites, EO metal paling top di Indonesia..hehehe.. mereka menawarkan tidak tanggung2 raksasa death metal Australia..Psycroptic. Tanpa banyak berpikir the ThiNKmenyetujuinya. Dengan persiapan yang cukup lama dan matang the ThiNK menyiapkan Rock in Solo 2009 dengan tema youth metal fest dan mengandeng brand Neo Mild dari Bentoel untuk menyupportnya. GOR Manahan Solo, Sabtu 31 Oktober 2009 2000an metalhead dari Yogyakarta, Semarang, Bandung, Malang dan kota2 lain datang untuk menjadi bagian dari sejarah Rock in Solo. Psycroptic didampingi band2 papan cadas Indonesia dari Burgerkill, Death Vomit dan down for life didapuk menjadi headliner kali ini. Dibuka oleh Nemesis dan Outright dari Bandung juga beberapa band Solo seperti Bandoso, Makam, Take and Awake, Spirit of Life dan Faceless. Sempat dalam kekhawatiran pengamanan karena kejadian tewasnya penonton karena ditusuk pada konser Superman is Dead beberapa minggu sebelumnya, Rock in Solo 2009 bisa berakhir dengan wajah2 puas dari penonton, bang yg tampil, pihak sponsor dan tentu saja the ThINK sebagai penyelenggaranya..hehehe. Kerja keras dari kawan2 di the ThiNK terbayar sudah dengan menghadirkan Rock in Solo 2009 dengan sukses. Terima kasih utk Solucites, Neo Mild, Poltabes Surakarta, Safira sound, Pakate Multi Media, Belukar, Solo Radio, Solopos, Holyflesh dan semua pihak yang mendukung event ini..hail to all of you who making a history..Rock in Solo..!
Untuk review event dari beberapa kawan akan segera diupload.
Sampai jumpa di Rock in Solo 2010..!


Read more: http://blogs.myspace.com/index.cfm?fuseaction=blog.view&friendId=116924572&blogId=517238146#ixzz0meYnOnHr

biografi band downforlife

DOWN FOR LIFE

PASUKAN BABI NERAKA:

  • Stephanus Adjie [vokal]
  • Imam Santoso [gitar]
  • Sigit Pratama [gitar]
  • Ahmad ‘Jojo’ Ashari [bass],
  • Wahyu ‘Uziel’ Jayadi [drum].

HIMNE KOTA BENGAWAN:

Rentetan serangan pasukan babi neraka adalah amunisi dari permainan gitar dua bersaudara, Imam Santoso dan Sigit Pratama, yang bersahutan saling mengisi, ditimpali bass line dengan sound berat dari Ahmad ‘Jojo’ Ashari, vokal provokatif dari Stephanus Adjie, serta skill drumming penuh power dari Wahyu ‘Uziel’ Jayadi. DFL bikin hardcore menjadi begitu agresif, brutal dan metalik. ‘Bengawan Solo’ riwayatnya kini sudah tidak se-syahdu biasanya. Jelas ini bukan konsumsi telinga orang-orang seangkatan kakek anda. Maaf, mbah Gesang…

ELEGI LINGKAR UTOPIS :

Membicarakan musik cadas di kota Solo, ada satu band yang tidak dapat ditinggalkan begitu saja, yaitu Down For Life [DFL]. Pengendali metal kota Bengawan ini sudah malang melintang di jagad musik cadas hampir delapan tahun. Selama itu pula mereka memporakpandakan batasan esensi bunyi dan suara. Aksi panggung di ratusan panggung besar dan kecil di dalam dan luar kota membuat nama mereka begitu santer disebut sebagai band paling berbahaya dari kota Solo. Band ini dibentuk di kota Solo oleh beberapa individu yang sebelumnya terlibat dalam kolektif band-nya masing-masing dan lalu beraliansi dalam kelompok bernama DFL. Setelah tertunda hampir empat tahun, akhirnya debut album resmi mereka yang bertajuk Simponi Kebisingan Babi Neraka dirilis di bawah minor label Belukar Records. Sebelumnya, sejumlah rilisan tidak resmi atau bootleg berupa promo sudah tersebar secara gratis dan dapat diunduh di mana-mana. Sebenarnya ada beberapa label major dan minor menawarkan berbagai kerjasama tapi tidak menghasilkan kesepakatan dan bentuk yang signifikan. Di sela jadwal manggung yang begitu padat, mereka masih dapat meluangkan waktu untuk proses recording, mixing dan mastering di Biru Recording Studio [Solo] selama bulan Oktober hingga Desember 2007. Bersama sound engineer handal Setyo, yang juga soundman DFL saat live, akhirnya dihasilkan sepuluh komposisi cadas yang sangat anthemik. Singel Tertikam Dari Belakang jadi high rotate request di berbagai radio lokal, menyusul singel sebelumnya Change. Beberapa singel yang lain juga tercatat sempat ikut dalam berbagai proyek kompilasi. DFL yakin jika Simponi Kebisingan Babi Neraka adalah jawaban bagaimana musik cadas seharusnya dimainkan. Sambut himne kejayaan pasukan babi neraka dari kota bengawan!…

MENUJU MATAHARI DFL menghadirkan gitaris band rock veteran DD Crow [Roxx] di lagu Menuju Matahari. Singel Pasoepati merupakan anthem kelompok suporter sepakbola dan disumbangkan dalam kompilasi untuk Persis Solo. Sampul album mereka dikerjakan oleh artworker handal, Jahloo Gomez dari Belukar.

CURRENT RELEASE :

Simponi Kebisingan Babi Neraka [Belukar,2008]

WEBLINK :

KLIK DI SINI !!!

Lambang DFL :

Kamis, 29 April 2010

events pee wee gaskins

Apr 30 2010 8:00P
Palu Studio Jakarta, ID
May 2 2010 8:00P
Shai Hulud live in Jakarta Jakarta, ID
May 4 2010 8:00P
Palu Studio Jakarta, ID
May 5 2010 8:00P
Palu Studio Jakarta, ID
May 6 2010 8:00P
Palu Studio Jakarta, ID
May 11 2010 8:00P
Palu Studio Jakarta, ID
May 12 2010 8:00P
Palu Studio Jakarta, ID
May 13 2010 8:00P
Palu Studio Jakarta, ID
May 20 2010 8:00P
Palu Studio Jakarta, ID
May 21 2010 8:00P
Palu Studio Jakarta, ID

SEJARAH ISLAM DI INDONESIA

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.

Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi'i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.

Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai rahmatan lil'alamin.

Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah - terutama Belanda - menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.

Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari serbuan Turki Utsmani.

Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi'i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).

(Bersambung